Gaya Menulis di Media Online
Romeltea | Follow @romel_tea
Gaya menulis di media online atau website/blog (Online Style) sedikit berbeda dengan gaya menulis di media cetak. Tulisan di media online harus ringkas dan menggunakan trik tertentu.
Contrast and emphasis
Penulisan judul, subjudul, daftar, dan ilustrasi di media online harus kontras dan diberi penekanan berupa, misalnya, ukuran huruf lebih besar atau warna yang berbeda dari naskah isi (text body).
George Orwell memberikan saran gaya penulisan di media online sebagaimana dimuat Web Style Guide:
Front-load your content
Mulai dengan informasi, ditulis ringkas dalam gaya piramida terbalik (inverted pyramid style) --mengedepankan fakta terpenting. Hindari basa-basi seperti "selamat datang" atau "halo apa kabar" dan sebagainya.
Think globally
Ingat, Anda mendesain dokumen untuk World Wide Web dan audiens Anda di seluruh dunia. Misalnya, ketika memasukkan tanggal, maka gunakan format tanggal unternasional (day/month/year).
Use numerals for specific numbers whenever possible
Gunakan angka untuk nomor spesifik jika memungkinkan. Tulis "2,402", bukan "dua ribu empat ratus dua". Tapi untuk kasus lain, seperti "ribuan pengunjuk rasa, bukan "1000-an pengunjuk rasa".
Keywords
Kata kunci. Pembaca online (Online readers) biasanya langsung mencari kata kunci yang mereka cari dalam satu naskah. Maka, posisikan kata kunci di awal kalimat, judul, dan link.*
Contrast and emphasis
Penulisan judul, subjudul, daftar, dan ilustrasi di media online harus kontras dan diberi penekanan berupa, misalnya, ukuran huruf lebih besar atau warna yang berbeda dari naskah isi (text body).
George Orwell memberikan saran gaya penulisan di media online sebagaimana dimuat Web Style Guide:
- Never use a metaphor, simile, or other figure of speech that you are used to seeing in print. Jangan gunakan metafor, kiasan, atau figur lain bahasa tutur yang biasa digunakan di media cetak. Artinya, bahasa media online harus lugas.
- Never use a long word where a short one will do. Jangan pernah gunakan kata-kata yang panjang ketika ada kata-kata yang pendek. Ini prinsip "hemat kata" dalam bahsaa jurnalistik, yaitu memilih kata yang lebih ringkas. Misalnya, semakin = makin, kurang lebih = sekitar, kemudian = lalu.
- If it is possible to cut a word out, always cut it out. Jika memungkinkan untuk memotong kata, selalu potonglah dia! Pendekkan!
- Never use the passive where you can use the active. Jangan pernah gunakan kalimat pasif selagi bisa menggunakan kalimat aktif. Gunakan "massa memukili pencopet", bukan "copet dipukil massa".
- Never use a foreign phrase, a scientific word, or a jargon word. Jangan pernah gunakan frasa asing, kata ilmiah, atau jargon (istilah yang hanya dipahami golongan tertentu).
Front-load your content
Mulai dengan informasi, ditulis ringkas dalam gaya piramida terbalik (inverted pyramid style) --mengedepankan fakta terpenting. Hindari basa-basi seperti "selamat datang" atau "halo apa kabar" dan sebagainya.
Think globally
Ingat, Anda mendesain dokumen untuk World Wide Web dan audiens Anda di seluruh dunia. Misalnya, ketika memasukkan tanggal, maka gunakan format tanggal unternasional (day/month/year).
Use numerals for specific numbers whenever possible
Gunakan angka untuk nomor spesifik jika memungkinkan. Tulis "2,402", bukan "dua ribu empat ratus dua". Tapi untuk kasus lain, seperti "ribuan pengunjuk rasa, bukan "1000-an pengunjuk rasa".
Keywords
Kata kunci. Pembaca online (Online readers) biasanya langsung mencari kata kunci yang mereka cari dalam satu naskah. Maka, posisikan kata kunci di awal kalimat, judul, dan link.*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Gaya Menulis di Media Online
Post a Comment
No Spam, Please!