Antara Pelatihan dan Ceramah Jurnalistik

Romeltea | Follow @romel_tea

Antara Pelatihan dan Ceramah Jurnalistik
SERINGKALI seorang pemateri (trainer, pembicara) pelatihan jurnalistik malah memberikan "ceramah", bicara banyak soal teori jurnalistik, bukannya memberikan "pelatihan" alias melatih peserta untuk menulis berita, feature, artikel, bahasa jurnalistik, teknik wawancara, dsb.

Idealnya, dalam sebuah pelatihan jurnalistik, peserta lebih banyak latihan ketimbang menjadi mustami' yang mendengarkan ceramah. Kan namanya juga pelatihan jurnalistik, bukan ceramah jurnalistik.

Saya sering menjadi pemateri pelatihan jurnalistik. Dulu saya juga suka kebanyakan ceramahnya ketimbang melatih peserta. Belakangan sudah mulai dibanyakin latihannya, peserta dibimbing langsung menulis.

Teori perlu, terutama soal pengertian, kode etik, dan penjelasan mengapa, misalnya, judul harus begini dan teras harus begitu.

Posting ini dibuat untuk mengingatkan diri sendiri yang sering diundang menjadi pemateri pelatihan jurnalistik, agar lebih banyak, mungkin 75%, memberikan latihan ketimbang "ceramah" (25%).

Jadi, wahai peserta, bilamana Anda menjadi peserta pelatihan jurnalistik dan saya pematerinya, ingatkan saya ya...! Wasalam.

Previous
« Prev Post
Author Image

Romeltea
Romeltea adalah onair dan online name Asep Syamsul M. Romli aka Kang Romel. Praktisi Media, Blogger, Trainer Komunikasi from Bandung, Indonesia. Follow me: facebook twitter instagram linkedin youtube

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

No comments on Antara Pelatihan dan Ceramah Jurnalistik

Post a Comment

No Spam, Please!