Pemerintah Blokir 22 Situs Islam, Blogger Sulit Diakses
Romeltea | Follow @romel_tea
Saat membuka www.blogger.com, terjadi error: Blogger - The app is currently unreachable. Walah....?!
Blogger tidak bisa dibuka selama sekitar satu jam. Usut-punya usut, ternyata koneksi Speedy mengalami gangguan!
Halah... tadinya sudah curiga, jangan-jangan blogger/blogspot pun kena banned pemerintah.
Soalnya, salah satu situs Islam yang diblokir itu 'kan ada yang subdomain blogspot.com, yakni Indonesia Support Islamic Stace (ISIS) dengan alamat indonesiasupportislamicstate.blogspot.com.
Setelah di-restart, koneksi berjalan normal. Blogger pun bisa diakses seperti biasa dan jadilah posting ini.
MENGERIKAN
Kasus pemblokiran sejumlah situs dakwah Islam membuat banyak kalangan resah dan cemas, termasuk kalangan webmaster dan blogger.
Para pengelola media online kayanya mereview konten media mereka. Jangan-jangan ada yang berbau "radikalisme" dan "mendukung ISIS". Soalnya, ke-22 situs Islam yang diblokir itu didakwa menyebarkan radikalisme dan "terindikasi" mendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Kebebasan pers dipasung. Itu jelas. Pemblokiran situs jelas merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) khususnya right to know (hak mendapatkan informasi).
Blokir itu menentang Pasal 28 F UUD 1945 yang menyebutkan, “Setiap orang berhak memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.”
Pemblokiran sama dengan pembreidelan. Pers Indonesia tidak mengenal lagi sensor dan breidel. Pasal 4 ayat (2) UU No. 40/1999 tentang Pers menyatakan “Pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan, atau pelarangan penyiaran."
Nah, Kemenkominfo melanggar UUD dan UU Pers dong?
Tak kalah penting, pemerintah pun harus mendefinisikan "radikalisme" secara gamblang agar menjadi panduan bagi para pengelola media online dan masyarakat pada umumnya. Wasalam. (http://blogromeltea.blogspot.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
Jangan samapai kita kembali ke jaman batu deh, ayo serukan keberatan atas nama kebebasan berpendapat...
ReplyDelete