Bahasa Tubuh (Body Languange) Lebih Efektif Ketimbang Verbal

Romeltea | Follow @romel_tea

Dalam komunikasi, bahasa tubuh (body language) lebih efektif ketimbang kata-kata atau bahasa verbal. Bahasa tubuh paling penting adalah kontak mata, gerak bibir atau mulut, dan tangan, termasuk saat public speaking.


Bahasa Tubuh (Body Languange) Lebih Efektif Ketimbang Verbal

Bahasa tubuh selalu menyertai komunikasi verbal. Hasil studi populer dari menunjukkan, bahasa tubuh atau komunikasi nonverbal memainkan peran dominan.

Riset yang dilakukan Prof. Albert Mehrabian dari University of California menjelaskan, dalam komunikasi, besarnya pengaruh dari masing-masing komponen adalah sebagai berikut:
  • Bahasa tubuh 55%
  • Intonasi suara 38%
  • Kata-kata 7%
Albert Mehrabian


Pengertian Bahasa Tubuh

Secara bahasa, bahasa tubuh adalah gerak-gerik tubuh dan wajah yang menunjukkan keinginan dan kepribadian seseorang (KBBI Daring).

Dari Wikipedia, bahasa tubuh adalah komunikasi pesan nonverbal (tanpa kata-kata). Bahasa tubuh merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan di mana pesan yang disampaikan dapat berupa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artifak (lambang yang digunakan), diam, waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh.

Bahasa Tubuh dalam Public Speaking

Public speaking, pidato, presentasi, MC, dan moderator dipastikan melibatkan bahasa tubuh.

Bahasa tubuh yang baik juga sebagai pertanda bahwa seorang pembawa acara atau pembicara dapat menguasai suasana yang ada, tidak grogi atau menunjukkan kepercayaan diri.

Dalam public speaking, bahasa tubuh merupakan elemen visual yang menyertai elemen lain dalam konsep 3V (Verbal, Vocal, Visual).

Jenis-Jenis Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh terdiri dari postur dan gestur.

1. Postur

Postur adalah posisi seluruh badan saat berdiri. Untuk itu, hal yang harus dilakukan adalah:
  • Melangkah dengan tenang dan yakin
  • Cari tempat berdiri yang tepat, di posisi yang dapat dilihat semua orang (sebanyak mungkin)
  • Berdiri tegak, jangan membungkuk, bersandar di dinding/meja, jangan berdiri miring.
postur

Berikut ini adalah sikap berdiri yang kurang baik:
  • Berdiri dengan kaki sebelah
  • Berdiri dengan kaki yang terlalu rapat
  • Berdiri dengan kaki yang terlalu terbuka
  • Berdiri loyo atau kaku
  • Berdiri dengan kurang seimbang
  • Bersandar pada mimbar
  • Menggoyang-goyangkan badan yang tidak perlu
  • Berdiri dengan tidak tenang
  • Berdiri terlalu santai atau rileks
2. Gestur

Gestur adalah gerakan anggota badan, seperti ekspresi wajah, kontak mata, gerakan tangan, dan gerakan bahu atau kepala. Pembicara yang baik akan melakukan kontak mata kepada audies..

Berikan mimik wajah atau ekspresi wajah yang sesuai dengan pembicaraan yang sedang diungkapkan.

Mimik wajah yang kurang baik adalah:
  • Tertawa yang dibuat-buat
  • Dahi yang selalu berkerut
  • Tersenyum terus-menerus
  • Tersenyum tapi tidak ada yang lucu
  • Muka selalu masam atau cemberut
Berikut ini adalah gerakan anggota badan yang kurang baik yang harus dihindari pembicara :
  • Selalu menggerak-gerakkan bagian-bagian tertentu
  • Gerakan yang canggung
  • Kaku dan berdiri terpaku
  • Menggaruk-garuk telinga atau kepala
  • Merogoh-rogoh saku atau memasukkan tangan kedalam saku celana
  • Memainkan pensil atau pulpen
  • Memegang-megang kerah baju
  • Mengelus atau menyibak rambut terus menerus
  • Terlalu banyak melangkah atau berjalan (mondar mandir) atau sebaliknya terpaku di satu tempat.
  • Mengulang-ngulang gerakan yang sama.
  • Memainkan kalung, koin, pena, dan mikropon
  • Tangan ditangkupkan di belakang punggung
  • Lengan disedekapkan
  • Bertolak pinggang
  • Meremas-remas tangan
  • Memindahkan berat badan dari satu kaki ke kaki yang lain
  • Bersandar pada dinding atau bertumpu pada sesuatu, misalnya meja atau kursi
  • Menghalangi sorotan LCD proyektor dengan sering berlalu lalang

Teknik Gestur

Berikut ini merupakan hal-hal yang juga harus diperhatikan oleh seorang pembicara dalam hal gestur:
  1. Makin besar jumlah audiens, makin besar dan lambat gerakan tubuh yang bisa kita lakukan
  2. Jika jumlah audiens sedikit, lakukan gerakan tubuh alakadarnya saja.
  3. Ucapkan setiap kalimat dengan senyum sehingga suara yang dihasilkan adalah smilling voice.
  4. Jangan sekali-kali pembicara membuat joke, tapi pembicara sendiri tertawa terpingkal-pingkal
  5. Jika melempar joke lakukan sedikit pause (jeda) untuk memberi kesempatan audiens tertawa.
  6. Jika dalam opening Anda mengucapkan salam, beri jeda beberapa detik untuk memberi kesempatan audiens menjawab salam Anda.
Demikian ulasan tentang pengertian dan jenis-jenis bahasa tubuh, khususnya dalam public speaking. Dalam keseharian, saat ngobrol dengan teman misalnya, bahasa tubuh atau komunikasi nonverbal selalu menyertai kata-kata yang kita ucapkan.

Sumber

Previous
« Prev Post
Author Image

Romeltea
Romeltea adalah onair dan online name Asep Syamsul M. Romli aka Kang Romel. Praktisi Media, Blogger, Trainer Komunikasi from Bandung, Indonesia. Follow me: facebook twitter instagram linkedin youtube

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

No comments on Bahasa Tubuh (Body Languange) Lebih Efektif Ketimbang Verbal

Post a Comment

No Spam, Please!